Sabtu, 04 Juni 2016

BERAWAL DARI KEISENGAN YANG MEMBUAHKAN HASIL

Annisa owner dari sego bontot

     Siapa yang tak suka makanan bergizi namun murah? Di era yang makin modern ini orang berlomba-lomba mencari celah untuk membuka usaha salah satunya adalah Annisa Shah Rizky. Wanita cantik ini yang akrab dipanggil Nisa adalah salah satu pencetus ide pembuat "Sego Bontot". Sego Bontot berasal dari bahasa jawa yang berarti "Nasi Bekal" . "Karena saya orang jawa, ya buat nama yang simple dan gampang dihafal aja, makanya saya kasih nama sego bontot," ungkapnya. Usaha ini mulai dirintis pada bulan februari tahun lalu.

    Nisa mengatakan sego bontot berasal dari keisengan dia yang ingin sekali mempunyai usaha selagi masih kuliah. Hingga akhirnya, dia meminjam uang sebesar Rp.50.000,00 kepada orang tuanya sebagai modal awal mendirikan usaha ini. Bermodalkan uang segitu dia menjualkan sego bontot kepada teman kuliahnya hanya dengan harga Rp.3.500,00 . Respon teman-temannya cukup baik, bahkan pernah juga menerima orderan pada saat acara kampus. Nisa tak puas sampai disitu, dia gencar memasarkan usahanya melalui sosial media, bahkan berjualan ketika ada efent tertentu di kotanya. Segmentasi dari usaha ini yaitu untuk kalangan mahasiswa atau menengah kebawah. Sidoarjo sendiri yang saat ini seperti kota industri dan juga banyak buruh yang pada dasarnya gaji buruh yang tidak seberapa tercetuslah makanan murah namun tidak murahan. Wanita yang berdomisili di Sidoarjo ini mengatakan omzet awal yang hanya Rp.70.000,00/hari saat ini sudah mencapai 1jt/hari. Nisa juga mengatakan orderan sego bontot akan mulai meningkat ketika menjelang bulan Ramadhan. 

   
Packaging sego bontot
 Menurutnya, usaha ini tidak serta merta usaha dia sendiri. Pada awalnya mamanya lah yang membantu memasak. Namun, karena orderan yang semakin tinggi dia merekrut 2 orang karyawan untuk menjadi koki. Sego bontot ini mempunyai varian menu yang bermacam-macam. Dengan naiknya harga bahan pokok pula harga sego bontot yang semula Rp.3.500,00 menjadi Rp.5000,00. Namun nisa berharap akan tetap menjaga kualitas dan rasa agar masyarakat tetap memilih sego bontot sebagai pilihan makanannya. Nisa menutup wawancara ini dan mengatakan bahwasannya visi dari sego bontot sendiri adalah Menjadikan sego bontot sebagai pioneer makanan dengan harga terjangkau, rasa yang khas, bergizi, higienis dan tanpa bahan pengawet.(janan)


Jumat, 03 Juni 2016

Serba-Serbi SBMPTN 2016

Selasa (31/5) lalu, sebanyak 34.422 peserta SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) mengikuti tes tulis saintek, sosial humaniora, dan campuran.  Tes tulis dilaksanakan secara tersebar di berbagai kampus, di 22 lokasi perguruan tinggi, termasuk SMA/SMK di Kota Malang.
Seluruh pimpinan penyelenggara SBMPTN Panitia Lokal (Panlok) 55 Malang, pagi ini juga ikut berkoordinasi langsung di lapangan. Terdapat Wakil Rektor 1 UM,Prof  Dr Haryon, MPd. Ada pula Rektor Universitas Brawijaya Malang,Prof. Dr.Ir. Mohammad Bisri.  “SBMPTN menjadi komitmen Kemenristek Dikti dan pimpinan perguruan tinggi agar kita bisa menemukan mahasiswa yang berprestasi,” kata Wakil Rektor 1 UM, Prof Dr Haryono MPd.
Ia juga mengatakan, tahun ini jumlah peserta SBMPTN cukup besar, sehingga panitia sudah membekali penanggung jawab lokasi tes dan juga pengawas agar siap mendeteksi perilaku tidak positif atau gejala kecurangan dari peserta. Menurutnya, peserta SBMPTN tahun ini adalah peserta terbanyak daritaun-tahuns sebelumnya.

SMK Negeri 4 Malang Juara Bertahan dalam Lomba Debat Bahasa Inggris LKS

SMK Negeri 4 Malang wakili lomba debat bahasa Inggris di LKS tingkat nasional
J
Lomba Kompetensi Siswa atau biasa disebut dengan LKS sudah tidak asing lagi bagi para siswa–siswi sekolah kejuruan di seluruh Indonesia. LKS ini merupakan sebuah kegiatan yang selalu diadakan setiap tahunnya mulai tingkat Kota, Provinsi hingga Nasional. LKS setiap tahun selalu berpindah tempat, tidak hanya di adakan di satu kota yang sama setiap tahunnya, namun bisa di tempatkan di beberapa kota di Indonesia. Untuk LKS tingkat Nasional tahun ini ditempatkan di beberapa SMK di Kota Malang salah satunya adalah SMK Negeri 4 Malang. Persiapanpun mulai di lakukan oleh para peserta serta para pembimbing.
Dalam LKS kali ini SMK Negeri 4 berhasil mewakili Jawa Timur dalam bidang non IT yaitu debat Bahasa Inggris, bidang lomba ini sudah sering di dapatkan oleh SMK Negeri 4 Malang, bisa dikatakan sebagai juara bertahan di setiap ajang LKS diadakan. Selain Lomba Debat Bahasa Inggris SMK Negeri 4 Malang juga mewakili Jawa Timur dalam Lomba Animasi. Lomba Debat Bahasa Inggris ini diwakili oleh anak–anak dari GVED (Graphic Victoria English Debate). Lawan yang mereka hadapi saat ini semakin tangguh dan sulit. Rasa percaya diri pun selalu ditanamkan pada para siswa agar selalu optimis dalam pelaksanaan lomba. Bapak Tri Yudi Yudawan, S.Pd selaku pembimbing tim debat Bahasa Inggris SMK Negeri 4 Malang sangat bangga anak didiknya berhasil mewakili Kota Malang ke tingkat Nasional. Menurut beliau hasil itu sangat layak didapatkan oleh mereka dikarenakan mereka konsisten dan rajin sekali berlatih.

Dengan begitu ini untuk ketiga kalinya SMK Negeri 4 Malang menjadi wakil dari provinsi Jawa Timur dalam debat Bahasa Inggris yang nantinya mereka akan mewakili SMK Negeri 4 Malang dalam LKS tingkat Nasional. Pihak sekolah merasa sangat puas dengan keberhasilan yang diperoleh para siswa dan siswi-nya. Diharapkan untuk LKS tingkat nasional ini, para siswa dan siswi yang mewakili SMK Negeri 4 Malang sekaligus mewakili Provinsi dapat memberikan hasil yang maksimal, dan jangan mudah puas terhadap apa yang sudah dicapai, namun harus terus dan terus belajar. (dyah)